Entah kenapa keadaannya bisa sangat berlawanan dengan yang diharapkan selama ini. Semua orang berharap bisa mendapatkan pekerjaan setelah selesai kuliah, tapi nyatanya apa? Berbagai institut pendidikan selama ini hanya mampu mencetak para pengangguran bertitel sarjana. Bagaimana tidak! Saya berani bilang bahwa diatas 90% sekolah diIndonesia hanya mengajarkan bagaimana caranya mencari kerja, bukan membuat pekerjaan. Kalau semua orang mencari kerja lantas siapa yang menyediakan lapangan pekerjaan??? Maaf, saya tidak bermaksud menghina orang-orang yang yang bersekolah karena tidak semua orang seperti itu. Tapi sayangnya hanya sedikit sekali orang benar-benar berpikir visioner. Kalaupun ada, mereka yang memiliki pikiran seperi itu pastilah tidak mendapatkannya dari sekolah. Saya berani jamin! Tapi lihatlah mereka yang memiliki visi besar –yang tidak didapat dari sekolah– bisa bersekolah jauh lebih baik daripada yang lain, bahkan sampai keluar negri seperti master NLP Pa Waidi dan seorang pengusaha asal Jakarta, Pa Zainal Abidin. Maka belajarlah dari mereka yang sudah belajar dari kehidupan. Mereka yang bukan hanya belajar hidup melalui teori tapi mengetahui teori memalui pelajaran kehidupan.
Saya tidak punya maksud untuk menyalahkan anda yang sudah menjadi pegawai –biasa disebut karyawan– maupun yang baru bercita-cita menjadi pegawai. Tapi saya rasa anda semua masih memiliki pilihan yang jauh lebih baik daripada itu. Memang semua orang tau bahwa bangsa Indonesia terkenal memiliki mental pekerja keras, bahkan saking pekerja kerasnya sampai-sampai mayoritas penduduk Indonesia menjadi pekerja, dengan kata lain sangat jarang sekali yang jadi pimpinan bahkan pemilik perusahaan. Ahirnya yang terjadi adalah kurangnya lapangan mencari pekerjaan. Kebanyakan dari mereka bahkan mungkin salahsatunya adalah anda tidak menyadari bahwa lapangan membuat pekerjaan masih terbuka sangatlah lebar. Ketidaksadaran ini pulalah yang menjadikan Negara ini pengekspor tenaga kerja terbesar didunia. Tidak perlu jauh-jauh bibi saya sendiri sudah jadi korbannya. Dia sudah menjadi TKW diTaiwan dengan title sarjananya yang dia dapat dari IAIN. Sudahlah, akhiri semua ini, akhiri kebobrokan mental anda, rubahlah cara pikir anda menjadi lebih visioner, lebih kuat, berhentilah berharap, gantilah mental manja menjadi baja. Anda bisa sukses-kaya-mati masuk surga, tentunya dengan keadaan yang lebih baik. Taukah anda bahwa Rasulullah berkata bahwa “sembilan dari sepuluh pintu rejeki itu terdapat pada perniagaan, sepersepuluh diantaranya adalah peternakan”. Perhatikan itu, Rasul cuma rekomendasikan perniagaan/perdagangan, mentok-mentoknya peternakan, tidak ada pegawai. Bukan cuma itu, salahsatu dari sepuluh kategori orang yang masuk surga adalah pengusaha, lagi-lagi pegawai tidak disebutkan. Mungkin dahi anda akan sedikit berkerut membaca tulisan diatas karena anda berpikir apa hubungannya visioner-pegawai-pengusaha. Jangan salah, semuanya berkaitan erat karena menurut saya orang yang memiliki visi paling besar dan nyata hanyalah pengusaha karena dia bebas menentukan visi pribadi maupun perusahaan. Beda halnya dengan pegawai yang tidak selalu bisa menyelaraskan visi pribadi terhadap pekerjaan.
0 tanggapan kawan:
Post a Comment