kalo tunggu sempurna, berarti kamu sombong fik.
itu yang diucapkan mas arif. satu ilmu yang dia dapat dari ustadz rohman.
sering aku berpikir untuk menyudahi kegiatan berbagi ilmu dengan menjadi trainer SDTC. dengan alasan belum pantas membagi ilmu ini kepada orang lain karena menerapkan untuk diri sendiri saja belum mampu. dengan kata lain, diri sendiri saja belum sempurna, lantas bagaimana bisa menyempurnakan akhlak orang lain.
bagaimana menurut anda? benar kan!?
tapi ada hal lain yang jauh lebih benar!
imam ghozali justru mengatakan bahwa itu salah. jadi yang benar adalah bahwa ilmu yang kita miliki itu harus dibagi. lalu bagaimana dengan alasan diatas tadi?
cobalah anda fikirkan. anda tidak mau membagi ilmu yang dimiliki karena alasan menerapkan untuk diri sendiri saja belum sempurna. lalu memiliki keinginan untuk membagi ilmu yang anda miliki itu nanti saja ketika sudah mampu menerapkannya untuk diri sendiri dengan sempurna. maka ketika suatu saat nanti anda sudah memutuskan untuk membagi ilmu itu, berarti anda sombong!
karena berarti anda sudah merasa menjadi orang yang sempurna.
lebih benar mana!?
lantas bagaimana kalau kita menjadi seorang trainer, menyampaikan hal yang benar, dan kita sendiri belum menjadi orang yang benar2 BENAR?
nah! jadi trainer saja belum bisa sepenuhnya benar. jadi trainer saja masih bisa salah. apa lagi ngga!? justru dengan menjadi trainer, kita jadi punya rem. karena masih pegang nama baik...
satu ilmu lagi yang ku dapat dari kang arif rh. satu ilmu luarbiasa yang membuat ku tetap bertahan dengan pilihan meneruskan mimpi menjadi seorang nasional public speacker. tapi bukan berarti ilmu ini menjadi tameng ketika berbuat salah :D
insya Alloh
Wednesday 30 December 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 tanggapan kawan:
Post a Comment