terinspirasi dari obrolan ku bersama azis dengan mas anto.
mas anto: "justru kalo di pepet begitu, engginer jadi kreatif berpikir gimana caranya supaya mereka untung, berpikir untuk loby user supaya ga dapet area diluar jakarta terus..."
aku: "iya juga ya mas ya, ide training drive test ini juga kan salah satu kreatifitas lantaran aku kepepet pembayaran nexwave yang belum turun dan project yang masih kosong"
rasanya saya tidak perlu menjelaskan lebih detail tentang obrolan di atas itu sedang membahas tentang apa. karena pasti bakalan repot kalau harus menceritakan tentang drive test, loby user, area jakarta, nexwave dan berbagai tetek bengek lainnya.
langsung intinya saja. ini adalah cerita hubungan antara kepepet <---> kreatifitas <---> dan ke-egois-an.
bagi kawan yang sering baca blog ku mungkin masih sedikit ingat postingan ku tentang "pesan dari pa adnan". intinya, kebanyakan orang tua yang kehidupannya sudah baik secara finanacial tidak ingin anak anaknya merasakan kesulitan hidup yang pernah dialami orang mereka -orang tua-, tanpa mereka sadar bahwa sebenarnya kesulitan itulah yang mengantarakan keluarganya pada kehidupan yang nyaman. pemikiran tersebut sangat salah dan hanya membuat anak menjadi manja dan tidak pernah berpikir keras.
sekarang yang saya inginkan adalah;
1. kreatif. orang orang yang bernaung dibawah perusahaan yang saya pimpin, Satria Telco, mampu menjadi orang kreatif dan mampu berpikir kritis. tapi ternyata kreatifitas itu tidak muncul dengan sendirinya. pada kenyataannya kreatifitas, pemikiran yang kritis dan solutif, pemecahan masalah, kemampuan menganalisa situasi dan kondisi adalah sebuah proses pembelajaran yang terus menerus dan selalu meningkat kearah yang lebih baik jika itu dilakukan terus menerus.
2. menguntungkan karyawan. saya berharap perusahaan ini bisa jadi tempat bagi banyak orang untuk menjemput rizki yang baik, halal, barokah dan berlimpah. sangat miris rasanya ketika melihat karyawan yang menganggur karena kosongnya proyek, hak mereka tertahan, atau seperti kurangnya fasilitas. saya ingin perusahaan ini mampu memenuhi semua kebutuhan karyawan karyawannya, apapun yang mereka butuhkan.
3. saya juga mau untung!
ternyata 3 point diatas jika dijalankan secara konvensional, tidak akan pernah ketemu jalan solusinya.
karena point 2 & 3 adalah sistem berpikir yang salah kaprah dan bertentangan dengan point 1.
bagaimana orang orang perusahaan ini bisa berpikir kreatif kalau semua fasilitasnya selalu dipenuhi. mereka akan selalu terbiasa dengan tersedianya semua fasilitas yang mereka inginkan. jika itu selalu dipenuhi, maka bangkrut lah saya. point ke 3 pun jangan terlalu di harap.
yang salah adalah (hubungan dengan judul kepepet, kreatif, egois);
selama ini saya membiarkan diri saya selalu kepepet.
memang sih, dengan begitu saya jadi lebih kreatif untuk menciptakan point ke 2. tapi ternyata point ke 2 hanya membuat karyawan menjadi tidak kreatif.
membiarkan diri saya menjadi kreatif dan membiarkan karyawan tidak menjadi kreatif adalah sebuah ke-egois-an yang sebelumnya tidak saya sadari.
hingga ahirnya point 3 pun (keuntungan) tak kunjung sampai.
solusinya adalah;
jangan terlalu baik dengan para karyawan. tekan mereka!
biarkan pikiran dan posisinya kepepet.
otaknya pasti akan berputar mencari solusi.
biarkan kepala mereka ikut memikirkan kondisi perusahaan dan mencari solusinya.
jangan diberi terus apa yang mereka butuhkan.
and then, berikan reward bagi yang mampu menemukan solusinya.
ini yang disebut win win solution.
karyawan untung, perusahaan untung.
mungkin ini postingan yang membosankan dan sulit untuk dipahami.
maklum, sudah 11.30 malam. sudah agak sulit untuk memikirkan kalimat yang lebih sederhana :)
semoga manfaat
Tuesday 14 December 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 tanggapan kawan:
ngemengin apa sih ini?
hehehehe...
the Priki's theory...
Post a Comment