sudah jauh lebih bisa memahami.
ya.. memahami bahwa kepergian ini bukan atas nama wisata. karena bahkan di bukittinggi pun yang ada hanya logfile logfile dan logfile...
mungkin dia menunggu. tapi disisi lain sudah lebih bisa memahami bahwa disini juga sedang berkejar dengan waktu.
dia lah, ibu..
jam 12 malam.
selesaikan pekerjaan di jam itu sudah bisa di bilang "pulang cepat".
karena biasanya baru bisa nempel kasur jam 2 dini hari.
bukan berarti hanya logfile yang ada di otak ini.
hampir setiap waktu disepanjang perjalanan, yang terpikirkan hanya isteri dan si jabang bayi.
ternyata ini rasanya rindu pulang.
yang belum pernah dirasakan selama bujang.
ibu...
"perhatian bukan harus selalu dengan menanyakan menu sarapan ku pagi ini. tapi memberi waktu untuk bekerja dengan baik, bagiku itu dukungan terbaik mu. agar pekerjaan ku cepat selesai. agar waktu pulang ku cepat tercapai"
bu, jangan jejali pikiran mu dengan literatur yang mengajarkan kita bagaimana caranya saling mencintai. karena ayah bukan orang lain. dan orang lain bukan ayah. inilah ayah. suami mu. ayah dari anak kita. jadi jangan haruskan ayah menjadi seperti yang ada di buku... karena hidup, perangai, dan cinta ayah tak sesimple artikel yang ibu baca.
salam cinta untuk ibu, ade..
ayah rindu pulang..
1 tanggapan kawan:
subhanallah;) aku yang bukan istrinya aja melting, apalagi si ibu iswil itu, huwaaa..semoga dsegerakan pulang ayah fikry,,ibu iswil dan si dede nungguin ayahnya dengan hati bedebar :D *tsah
setuju banget itu sama kalimat2 akhirnya, jadi diri sendiri ya bang, jadi Ayah Fikry yang sesungguhnya!
jadi Ibu Fikry yang sebenarnya!
Syemangatttt menuju keluarga bahagia !!!
Post a Comment