sebuah pedang katana yang sempurna dibuat dengan tumpukan besi yang ditempa, dibakar, ditumpuk besi, dibakar lagi, ditempa lagi, kemudian ditumpuk besi lagi dan begitu seterusnya, hingga ditemukan kepadatan dan komposisi yang pas.
maka tidak heran jika sebatang pedang katana yang dimiliki seorang samurai beratnya bisa berkilo-kilo.
dibakar dan ditempa itu merupakan proses yang sangat tidak mengenakkan bukan?
ya, jelas sangat tidak mengenakkan!
tapi bukankah hasil dari tempaan dan pembakaran itu memberikan kesempurnaan hasil dari sebuah mahakarya.
katana. pedang kaum samurai yang mendunia..
lalu bagaimana dengan mental?
banyak orang tua yang merasa sudah genap kewajibannya ketika mampu memberi fasilitas yang genap juga atas kebutuhan anak.
pak minta duit! nyah se-juta
minta motor! nyah kawoskaki ninja
butuh apa lagi? nih nih nih... yang penting kamu lulus dengan nilai yang bagus.
luar biasa... ini pengkerdilan cara berpikir yang luarbiasa.
bentuk mental seperti apa sih yang sedang dan akan di bangun oleh para orang tua hari ini?
yang ketika mencuci saja sudah bermesin, tapi setrika nya masih meminta orang lain.
yang memasak saja sudah ber-pembantu, lalu mengganti celana si kecil saja pura pura tidak tau.
bentuk mental seperti apa sih yang sedang dan akan di bangun oleh para orang tua zaman sekarang?
yang ketika anak main di tanah sebentar saja sudah diteriaki kotor dan kuman.
yang ketika anak mengeluh sedikit saja tapi orang tua nya yang kelabakan. dengan dalih semua kebutuhan anak harus keturutan. supaya beratnya hidup si bapak ibu masa lalu tidak perlu lagi anak rasakan. padahal sesi sesi beratnya hidup itulah yang sejatinya perjuangan. yang harus orang tua kepada anak turunkan.
apa hebatnya anak penurut... mengangguk tanpa perlawanan. mengerjakan tanpa pemahaman.
seperti berjalan tanpa landasan. fisiknya bergerak. tapi jiwanya stag.
mental pemuda hari ini. mental fasilitas. mental instan.
0 tanggapan kawan:
Post a Comment