dua hal yang dapat membutakan mata hati manusia.
keinginan dan rasa memiliki.
jika di konversi ke waktu, maka point nya adalah: masa lalu dan masa depan.
masa depan linier terhadap keinginan. masa lalu linier terhadap rasa memiliki.
sadarilah bahwa kita sudah terlalu banyak kehilangan waktu.
bukan kehilangan karena "waktu yang lalu tidak dimanfaatkan dengan selalu taat beribadah kepada Tuhan". ah, klise.
waktu, baik itu masa lalu atau masa depan, keduanya ilusi.
dimana letak masa lalu? dimana letak masa depan? nyata kah ia?
jadi yang sudah hilang dari waktu adalah saat ini. hilangnya karena di rebut oleh masa lalu dan masa depan. sehingga tidak ada lagi ruang dalam pikiran untuk menempatkan saat ini. padahal saat ini adalah sejatinya waktu. bahkan satu detik yang lalu dan satu detik yang akan datang itu tidak nyata.
ilusi waktu dapat membutakan mata hati. sehingga dengan itu maka lumpuhlah alat untuk "melihat" eksistensi Tuhan. karena pikirannya terlalu sibuk dengan keinginan yang belum tercapai, dan rasa memiliki terhadap segala pencapaian.
puasa adalah alat yang Tuhan wahyukan untuk menutup akses manusia terhadap kebutuhan dasarnya; makan-minum. seberapapun inginnya manusia makan karena dorongan lapar, seberapapun inginnya manusia minum karena dorongan haus, tapi puasa yang sudah di install telah membentuk firewall bagi hardware manusia agar tidak dapat mengakses makan dan minum.
disisi lain, Sang Pemilik sistem operasi menanamkan logaritma lanjutan, yaitu agar manusia menyadari bahwa "firewall" puasa ini diwajibkan bukan sekedar untuk "manusia tidak makan minum", tapi agar manusia mampu menyadari eksistensi Tuhan yang sesungguhnya dengan cara de-eksistensi secara paksa "tuhan-tuhan" yang lain.
Saturday 28 June 2014
Wednesday 18 June 2014
aku adalah islam. islam bukan sembarang islam.
bukan NU, bukan Muhammadiyah.
islam ku, islam katanya
katanya islam itu harus syahadat.
lisan ku bersyahadat. tapi ruh ku berkata: ini orang ngomong apa?
katanya islam itu harus sholat.
tubuh ku sholat. jengklat-jengklit. tunggang-tungging. tapi ruh ku berkata: ini orang lagi apa?
katanya islam itu harus puasa.
perut ku puasa. tapi ruh ku berkata: apa menu nanti magrib?
katanya islam itu harus zakat.
tangan ku ber-zakat keluarkan harta. tapi ruh ku berkata: lihat saya. berzakat.. orang kaya!
katanya islam harus haji.
uang ditabung untuk ongkos ke mekah. tapi ruh ku berkata: mending beli tanah..
islam ku di ujung tanduk.
ditanduki aku sendiri.
bahkan aku tau Allah adalah Tuhan, itu karena semua orang berkata bahwa Tuhan adalah Allah.
sama seperti meyakini bahwa benda berbentuk gayung itu bernama gayung.
Allah dihati ku baru sebesar gayung.
tapi sudah berlagak mengkritisi ke-islam-an orang lain. merasa pantas mengkritik. katanya demi perbaikan.
padahal Allah dan Islam pun baru katanya.
bukan NU, bukan Muhammadiyah.
islam ku, islam katanya
katanya islam itu harus syahadat.
lisan ku bersyahadat. tapi ruh ku berkata: ini orang ngomong apa?
katanya islam itu harus sholat.
tubuh ku sholat. jengklat-jengklit. tunggang-tungging. tapi ruh ku berkata: ini orang lagi apa?
katanya islam itu harus puasa.
perut ku puasa. tapi ruh ku berkata: apa menu nanti magrib?
katanya islam itu harus zakat.
tangan ku ber-zakat keluarkan harta. tapi ruh ku berkata: lihat saya. berzakat.. orang kaya!
katanya islam harus haji.
uang ditabung untuk ongkos ke mekah. tapi ruh ku berkata: mending beli tanah..
islam ku di ujung tanduk.
ditanduki aku sendiri.
bahkan aku tau Allah adalah Tuhan, itu karena semua orang berkata bahwa Tuhan adalah Allah.
sama seperti meyakini bahwa benda berbentuk gayung itu bernama gayung.
Allah dihati ku baru sebesar gayung.
tapi sudah berlagak mengkritisi ke-islam-an orang lain. merasa pantas mengkritik. katanya demi perbaikan.
padahal Allah dan Islam pun baru katanya.
Subscribe to:
Posts (Atom)