Minta dengan spesifik sudah, yakin juga sudah, tapi kenapa visi belum tercapai? Ternyata masih pelit. Sering kali yang terjadi adalah kebanyakan orang hanya bisa meminta tapi tidak tau diri. Meminta tapi mintanya nodong, maksa, curang. Bukankah sudah sangat sering kita diberi limpahan rahmat oleh Alloh? Bahkan tidak memintapun tetap diberi. Seperti udara, penglihatan, pendengaran dan banyak lagi. Lalu apakah itu alasan kenapa visi kita tidak terwujud? Bukan! Jawabannya adalah selama ini kebanyakan orang sudah bermain curang dan terlalu pelit, bukan pelit kepada Alloh tapi pelit kepada dirinya sendiri. Ketahuilah Alloh tidak akan menjadi jatuh miskin jika semua orang didunia tidak mau bersodakoh dan tidak akan berkurang kekayaan Alloh jika Ia berkenan memberikan seisi bumi ini kepada anda. Tapi yang terjadi adalah kebanyakan orang hanya bisa selalu meminta, meminta dan meminta. Ketika ada kotak infak jumat yang mulai digeser, orang-orang segera membuka dompet, dan terlihat 20.000, 10.000, 5000, 1000, dan 500 Rupiah didalam dompetnya. Mana yang dikeluarkan oleh kebanyakan orang? Ya Rp.500. hanya 500. Pantaskah anda meminta dengan memaksa, bahkan ketika belum dikabulkan malah menuduh Alloh tidak adil, Alloh tidak mau mengabulkan doa-doaku, Alloh pelit, Alloh sudah tidak menyayangiku lagi –naudzubillah summa naudzubillah– . Renungkanlah wahai sahabatku.
Salah seorang sahabat saya pernah berkata ”memberi itu ga perlu banyak-banyak, yang penting ikhlas”. Itu benar, tidak ada yang salah dengan ikhlas. Tapi yang disayangkan adalah kalimat ini sering kali dijadikan sebagai pembenar untuk menjadi orang yang pelit. Menurt saya, memberi itu yang penting banyak. Jika ada pengemis yang meminta kemduian anda beri Rp.500 denga keikhlasan yang luar biasa lantas apa pengemis itu mau makan ikhlas? Tidak kan! Kalau memberinya sedikit ya sudah pasti iklhas, karena memang sedikit dan tidak berarti apa-apa. Lalu bagaimana ketika memberi lebih banyak? Memang terasa berat diawal. Lalu apakah itu suatu bentuk ketidak ikhlasan kemudian pemberian kita menjadi sia-sia? Bukan. Ketika memberi banyak kemudian mencoba untuk ikhlas berarti anda sedang belajar ikhlas berbagi dilevel yang lebih tinggi. Bukan level ikhlas kelas Ekonomi tapi ikhlas yang VVVIP (Very Very VIP). Teruskanlah! Nanti anda akan terbiasa memberi yang terbaik, insya Alloh yang terbaik pun akan anda dapatkan. Tapi ingat, ketika anda ikhlas maka jangan pernah berpikir tentang balasan apa yang anda kehendaki, karena itu namanya bukan ikhlas lagi tapi pamrih. Dan apa yang anda berikan, uang misalnya, tidak hanya selalu kembali dalam bentukuang. Alloh bisa berikan yang jauh lebih baik daripada uang. Entah itu keluarga yang harmonis, istri yang baik, anak yang soleh dan solehah, dan banyak lagi. Dan saya tidak pernah melihat ada orang yang menderita karena memberi yang terbaik. Maka berikanlah yang terbaik maka anda akan mendapatkan yang terbaik juga, surga Alloh yang jannah. Insya Alloh, amin.
Salah seorang sahabat saya pernah berkata ”memberi itu ga perlu banyak-banyak, yang penting ikhlas”. Itu benar, tidak ada yang salah dengan ikhlas. Tapi yang disayangkan adalah kalimat ini sering kali dijadikan sebagai pembenar untuk menjadi orang yang pelit. Menurt saya, memberi itu yang penting banyak. Jika ada pengemis yang meminta kemduian anda beri Rp.500 denga keikhlasan yang luar biasa lantas apa pengemis itu mau makan ikhlas? Tidak kan! Kalau memberinya sedikit ya sudah pasti iklhas, karena memang sedikit dan tidak berarti apa-apa. Lalu bagaimana ketika memberi lebih banyak? Memang terasa berat diawal. Lalu apakah itu suatu bentuk ketidak ikhlasan kemudian pemberian kita menjadi sia-sia? Bukan. Ketika memberi banyak kemudian mencoba untuk ikhlas berarti anda sedang belajar ikhlas berbagi dilevel yang lebih tinggi. Bukan level ikhlas kelas Ekonomi tapi ikhlas yang VVVIP (Very Very VIP). Teruskanlah! Nanti anda akan terbiasa memberi yang terbaik, insya Alloh yang terbaik pun akan anda dapatkan. Tapi ingat, ketika anda ikhlas maka jangan pernah berpikir tentang balasan apa yang anda kehendaki, karena itu namanya bukan ikhlas lagi tapi pamrih. Dan apa yang anda berikan, uang misalnya, tidak hanya selalu kembali dalam bentukuang. Alloh bisa berikan yang jauh lebih baik daripada uang. Entah itu keluarga yang harmonis, istri yang baik, anak yang soleh dan solehah, dan banyak lagi. Dan saya tidak pernah melihat ada orang yang menderita karena memberi yang terbaik. Maka berikanlah yang terbaik maka anda akan mendapatkan yang terbaik juga, surga Alloh yang jannah. Insya Alloh, amin.
0 tanggapan kawan:
Post a Comment